HARI TANPA BAGASKARA
Aku terbangun
dengan aksa yang langsung tertuju kepada langit-langit rumah yang kusam,kulihat
jam dinding yang mengarahkanku untuk
segera pergi ke kamar mandi. Kuangkat kakiku yang berat Karena terkontaminasi akan
beratnya gaya gravitasi dibumin ini,perlahan kulangkahkan kakiku menuju kamar
mandi. Ditengah langkahku berjalan seketika langkahku terhenti tak sengaja aksaku
tertuju kepada jendela yang gelap,sontak ku tehening diam tak bisa menggerakan
sedikitpun bibirku,dengan atma kecewa dan resah aku bertanya-tanya “mengapa
gelap pagi ini? Apakah sang cahaya telah dicuri? Siapa yang mencurinya? Apakah
ini hari kiamat?”,kembali ku mengembalikan kewarasanku untuk bersikap seperti biasanya
dan melanjutkan langkahku untuk membersihkan diri.
Sesiapnya
aku untuk kembali beraktivitas,dengan hati yang resah nan gundah ku paksa
atmaku untuk tetap semangat menjalani hari ini. Kulangkahkan kakiku untuk
keluar rumah dengan keadaan gelap tanpa adanya suar dari bagaskara ku niatkan
diriku untuk mencari siapa yang mencuri suar dari bagaskara. Dengan motor matic
yang sudah lama belum ku ganti olinya,aku mulai menungganginya berkeliling kota
dan tidak lupa menyalakan lampu jauh agar terlihat jalan yang akan ku lewati.
Berjam-jam aku berkeliling, tempat demi
tempat ku singgahi,tak lupa juga aku mengunjungi kantor poilisi untuk melapor
bahwa aku telah kehilangan bagaskaraku. Setiap tempat yang ku singgahi tak ada
satu kunci jawabanpun yang kudapatkan. Jujur aku lelah,tapi atmaku selalu
memaksa diri untuk tetap berjalan pada niat awalku. Terus ku susuri jalan
sampai terhenti di ujung jalan yang buntu dan akupun berpikir untuk cukupkan
dulu misi hari ini dan lanjutkan esok hari.
Sesampainya ku dirumah,aku bersiap untuk
mengistirahatkan jasadku,ku rebahkan badanku di atas kasur kapuk yang amat
empuk. Kupejamkan mataku dan disana ku terhantui lagi oleh suar bagaskara yang
hilang,tapi ku hiraukan saja dan aku memaksa aksaku untuk beristirahat.
KEESOKAN HARINYA……..
Terbangun kembali jasadku,dengan di masih didalam sangkar yang gelap..
Bergegas diriku bersiap untuk menyelsaikan misi kemarin yang
belum tuntas,kembali ku berjalan munuju arah yang berbeda tidak seperti hari
kemarin yang berakhir di ujung jalan buntu,masih dengan motor matic kesayangan
akupun dengan perlahan menungganginya……
Berhenti
tujuanku kepada suatu taman yang remang.ku parkir motorku di pinggir jalan yang
sepi,ku harap motorku tidak menjadi masalah juga seperti bagaskara yang hilang
suarnya. Berjalan langkahku menuju pekarangan taman yang kurang jelas bunga apa
yang ada didalamnya. Seketika aksaku tertuju kepada sebuah kolam yang terang di
hiasi oleh ikan warna-warni. Setelah ku hampiri ternyata suar itu bukan dari
kolam,melainkan dari sebuah insan yang sedang duduk di pinggir kolam itu.
Tersentak pikiran jahatku,”apakah dia pencurinya?” tanpa pikir panjang
kuhampiri insan itu dan ku sapa dirinya “permisi,maaf mengganggu aktivitas kamu
hari ini,bolehkah saya duduk di sampingmu?.” Lalu insan berambut panjang
kecoklatan itu membalas sapaanku dengan senyuman yang eksotis sambil
menganggukan kepalanya. Tanpa kata-kata lagi aku spontan duduk disampingnya.
Atma
yang angkara menjadi luluh,akupun terdiam tak bisa menggerekan sedikitpun
bibirku,sama seperti saat pertamakali aku melihat hilangnya suar bagaskara,lalu
apa yang harus kulakukan?
Comments
Post a Comment